Rabu, 11 Juli 2018

Routing Cisco Part 1

Pendahuluan :
Setiap masyarakat membutuhkan informasi untuk melakukan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan menggunkana  surat-menurat. Namun, hal ini mulai berkurang seiring dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi.
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menyebabkan perubahan pada aktivitas masyarakat. Masyarakat membutuhkan teknologi untuk membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi dibutuhkan oleh pelajar maupun pekerja untuk mendapatkan informasi. Agar informasi ini dapat disampaikan maka dibutuhkan jaringan komputer untuk melakukan penyampaian dan pengiriman informasi tersebut. Pengiriman informasi tersebut mencakup cakapan luas baik antar gedung, antar kota, bahkan antar negara.
Dengan adanya perkembangan tersebut maka dibutuhkan suatu penghubung yaitu jaringan komputer yang baik untuk dapat digunakan sebagai perantara dalam melakukan pengiriman data. Jaringan komputer berperan sebagai alat atau penghubung yang digunakan untuk mengirimkan data atau informasi dari suatu komputer ke komputer lain. Dalam membuat jaringan komputer harus diperhatikan topologi jaringan yang digunakan, jenis implementasi media jaringan, sistem operasi yang digunakan dalam tiap-tiap komputer serta pengalamatan dan penamaan tiap-tiap komputer atau biasa dikenal dengan IP Address.
Dalam suatu jaringan terdapat juga koneksi antar jaringan yang dikenal dengan istilah Routing. Routing adalah proses dimana suatu informasi dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Proses routing ini membutuhkan suatu alat yang dinamakan router.
Router yang akan dibahas disini adalah router yang dibuat oleh vendor bernama CISCO. Router ini akan dijelaskan secara terperinci oleh penulis pada postingan kali ini yang berjudul Routing Cisco.


Definisi Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.  Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. 1 
Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com). Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.

Network Interface
Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN. Karena Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface.  Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing-masing network membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router.

Mengkonfigurasi Router
Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router.
PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
• melalui console port
• melalui network


Men-konfigurasi Router melalui Port Console 
 Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”.  Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.

Men-konfigurasi Router melalui Network
       Dengan cara ini, Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi pada router. Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Di sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan. Dengan cara ini, Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi Windows:
• Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)                                                  
•       Ketik perintah berikut pada command prompt:            
      C:\>  telnet IP-address-Router           
Contoh:              
           C:\>  telnet 172.16.148.1

Selanjutnya : http://wisynutriatmaja.blogspot.com/2018/07/routing-cisco-part-2.html

Routing Cisco Part 2

Pengertian Routing
     Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringa satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing
     Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol) sebagai alamat sehingga pengirim paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari pengiriman paket data sampai paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing langsung dan routing tidak langsung.
  • Routing Langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh : sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data langsung ke komputer  dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host tujuan. Contoh : komputer 1 dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer 3 dengan alamat 192.168.1.3, akan tetapi sebelum menuju komputer 3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

Tabel Routing
     Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tujuan sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan maka router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada.
     Tabel router adalah tabel yang memuat seluruh informasi IP Address dari interface router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.

Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirimkan data, diantaranya :
1.      Destination Address        : Sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router.
2.      Pointer to the Destination: Petunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan paket data ke alamat tujuan sehingga tidak terjadi salah alamat dalam mengirimkan paket data.


Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan :
  • Host Address
  • Subnet
  • Group of Subnet
  • Major network number
  • Group of major network numbers
  • Default address

Jenis – jenis routing
Routing berlangsung pada network layer. Dalam membangun rute paket data, router diantaranya harus mengetahui address tujuan, router-router lain yang disekitarnya, rute-rute yang memungkinkan ke network dan rute terbaik.
Router-router menggunakan beberapa mekanisme dasar untuk membangun dan menggunakan tabel router, antara lain :

Routing Static
Routing static merupakan jenis routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasikan informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.

Routing static memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan.
  • Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
  • Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil.

Dibalik semua itu, routing static memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan :
  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwith yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket.
  3. Routing static lebih aman.
  4. Routing static lebih aman dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic.

Kelemahan :
  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan.
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
  3. Administratornya cukup rumit, terlebih jika banyak router yang harus dikonfogurasi secara manual.
  4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing.
Cara melakukan konfigurasi routing static :
Pada saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada bagian pengisian ip address berserta netmask secara manual, baik dari router maupun pc.

Routing Dinamis
Routing dinamis merupakan jenis routing yang membuat tabel routing secara otomatis. Dalam kata lain, routing dinamis bersifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara mendistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.

Routing Dinamis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.            Router berbagi informasi routing secara otomatis
2.            Jumlah gateway sangat banyak
3.            Tabel routing dibuat secara dinamik
4.            Membutuhkan protocol routing

Routing dinamis juga membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien, salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun jika route macet, router dinamis dapat mengirimkan paket ke route alternatife.

Selanjutnya : http://wisynutriatmaja.blogspot.com/2018/07/routing-cisco-part-3.html

Routing Cisco Part 3


Jenis – jenis protocol dari routing dinamis :
·         Routing Information Protocol (RIP)
   RIP adalah routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algoritma Bellman-Ford yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan pesan error destination is unreachable (tujuan tidak tercapai). Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse.
     
     RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi[11]. RIP memiliki kelebihan sebagai berikut [12]: 1. RIP menggunakan metode Triggered Update.  2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).  3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. Selain itu, RIP juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu [12]: 1. Jumlah host Terbatas.  2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.  3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada IGRP (Interior Gateway Routing Protocol )        : adalah sebuah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengurangi kekurangan RIP.

·        EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
    EIGRP adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.

     EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
     EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya: 
       Neighbor table
       Topology table
       Routing table

     EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
       Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
       Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
       Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
       Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

Kelebihan            :
a.     Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
b.     Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
c.     Memerlukan fitur loop avoidance

Kekurangan       :
a.     Hanya untuk Router Cisco

·        OSPF (Open Shortest Path First)
     OSPF menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.

    OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan  oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.

    OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja

     Adapun kelebihan dan kekurangan routing dinamis sebagai berikut :
     Kelebihan       :
  1. Cocok untuk area luas
  2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi.
  4. Router secara otomatis berbagi informasi.
  5. Tabel routing dibuat secara dinamik.
  6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
     Kelemahan     :
  1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui IP tabel pada setiap waktu tertentu.
  2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP tabel terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

     Cara konfigurasi routing dinamis :
     Pada saat nanti akan melakukan konfigurasi routing dinamis, tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalkan tambahkan semua network pada sterling ke dalam settingan router RIP pada sterling.



Jumat, 06 Juli 2018

Tutorial Membuat Skema Jaringan Sederhana


       Ketentuan :
  1. Buatlah jaringan computer sesuai dengan topologi yang telah disediakan.
  2. Pada jaringan tersebut tuangkan keamanan melalui line console dan line vty serta encrypsikan password tersebut.
  3. Buatlah banner motd.
  4. Router Interface G0/0 memiliki IP : 192.168.10.1/24.
  5. Router Interface G0/1 memiliki IP : 192.168.11.1/24 dan digunakan sebagai DHCP Server.


Langkah 1 : Buat skema seperti dibawah ini :


Langkah 2 : Mengganti nama switch


Langkah 3 : Sistem Keamanan melalui Line Console


Langkah 4 : Sistem Keamanan melalui Line VTYLangkah 5 : Enkripsi Password

Langkah 6 : Membuat Banner MOTD


Langkah 7 : Router Interface G0/0 dengan IP : 192.168.10.1/24


Langkah 8 : Router Interface G0/1 dengan IP : 192.168.11.1/24


Langkah 9 : Membuat DHCP Server


Langkah 10 : Membuat DHCP Pool JARINGAN-KOMPUTER


Langkah 11 : Masukan IP pada masing-masing PC






Nama : Wisynu Tri Atmaja
NIM   : 13170732
Kelas : 13.2A.35




Konfigurasi Legancy Inter-VLAN Routing

Langkah pertama : Buatlah skema jaringan yang sudah ditentukan Langkah Kedua : Masukan IP, Subnet Mask, dan Gateway pada PC per...