Jenis – jenis protocol dari routing dinamis
:
·
Routing
Information Protocol (RIP)
RIP adalah
routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algoritma
Bellman-Ford yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric.
Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Jika hop count lebih
dari 15, maka paket dibuang. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan
router akan memberikan pesan error destination is unreachable (tujuan tidak
tercapai). Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui
UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon
with poison reverse.
RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di
konfigurasi[11]. RIP memiliki kelebihan sebagai berikut [12]: 1. RIP
menggunakan metode Triggered Update. 2.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan
informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh
perubahan tersebut (triggered update).
3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan. Selain itu, RIP juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu [12]: 1.
Jumlah host Terbatas. 2. RIP tidak
memiliki informasi tentang subnet setiap route.
3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika
pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui
topologi jaringan tempatnya berada IGRP (Interior Gateway Routing Protocol ) : adalah sebuah protocol distance vector
yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengurangi kekurangan RIP.
·
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP
adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering
disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP
sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini
terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan
link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP
adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan
path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL
(Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP
mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
•
Neighbor
table
•
Topology
table
•
Routing
table
EIGRP
menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik
sebagai berikut:
•
Menggunakan
protokol routing enhanced distance vector.
•
Menggunakan
cost load balancing yang tidak sama.
•
Menggunakan
algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
•
Menggunakan
Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
Kelebihan :
a.
Melakukan
konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
b.
Memerlukan
lebih sedikit memori dan proses.
c.
Memerlukan
fitur loop avoidance
Kekurangan :
a.
Hanya
untuk Router Cisco
·
OSPF
(Open Shortest Path First)
OSPF menggunakan
kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan
lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan.
Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi.
OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF
adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan
tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi
pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar,
maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route
redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.
OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah
pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing
table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut.
OSPF hanya mendukung routing IP saja
Adapun kelebihan
dan kekurangan routing dinamis sebagai berikut :
Kelebihan :
- Cocok
untuk area luas
- Hanya
mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
- Bila
terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
dikonfigurasi.
- Router
secara otomatis berbagi informasi.
- Tabel
routing dibuat secara dinamik.
- Tidak
perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Kelemahan :
- Beban
kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui IP tabel pada
setiap waktu tertentu.
- Kecepatan
pengenalan dan kelengkapan IP tabel terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga
setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router
mendapat semua alamat IP yang ada.
Cara konfigurasi routing dinamis :
Pada saat nanti
akan melakukan konfigurasi routing dinamis, tambahkan semua network yang telah
diatur pada masing masing router. Misalkan tambahkan semua network pada
sterling ke dalam settingan router RIP pada sterling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar