Rabu, 11 Juli 2018

Routing Cisco Part 3


Jenis – jenis protocol dari routing dinamis :
·         Routing Information Protocol (RIP)
   RIP adalah routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algoritma Bellman-Ford yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan pesan error destination is unreachable (tujuan tidak tercapai). Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse.
     
     RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi[11]. RIP memiliki kelebihan sebagai berikut [12]: 1. RIP menggunakan metode Triggered Update.  2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).  3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. Selain itu, RIP juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu [12]: 1. Jumlah host Terbatas.  2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.  3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada IGRP (Interior Gateway Routing Protocol )        : adalah sebuah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengurangi kekurangan RIP.

·        EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
    EIGRP adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.

     EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
     EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya: 
       Neighbor table
       Topology table
       Routing table

     EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
       Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
       Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
       Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
       Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

Kelebihan            :
a.     Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
b.     Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
c.     Memerlukan fitur loop avoidance

Kekurangan       :
a.     Hanya untuk Router Cisco

·        OSPF (Open Shortest Path First)
     OSPF menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.

    OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan  oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.

    OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja

     Adapun kelebihan dan kekurangan routing dinamis sebagai berikut :
     Kelebihan       :
  1. Cocok untuk area luas
  2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi.
  4. Router secara otomatis berbagi informasi.
  5. Tabel routing dibuat secara dinamik.
  6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
     Kelemahan     :
  1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui IP tabel pada setiap waktu tertentu.
  2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP tabel terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

     Cara konfigurasi routing dinamis :
     Pada saat nanti akan melakukan konfigurasi routing dinamis, tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalkan tambahkan semua network pada sterling ke dalam settingan router RIP pada sterling.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konfigurasi Legancy Inter-VLAN Routing

Langkah pertama : Buatlah skema jaringan yang sudah ditentukan Langkah Kedua : Masukan IP, Subnet Mask, dan Gateway pada PC per...